YUK KENALI HARI BAHASA IBU

           



            Adakah di antara kalian yang sudah mendengar sebuah hari besar, namanya Hari Bahasa Ibu? Beda jauh lo, dengan Hari Ibu yang kita peringati tiap 22 Desember. Hari besar ini diperingati tiap 21 Februari. Lengkapnya bernama Hari Bahasa Ibu Internasional. Nah, kalau belum kenal, yuk kita kenali ya!

            Peringatan ini berhubungan dengan Bahasa Ibu, yaitu bahasa yang pertama kalian kenal sejak bayi. Bahasa yang pertama diajarkan oleh orang tua di rumah. Ada yang mengatakan, ini bahasa daerah. Benar juga.

            Jadi bahasa ibu itu berbeda di tiap daerah. Kalian yang di Jawa Tengah, umumnya menggunakan bahasa ibu berupa Bahasa Jawa. Teman kita di Jawa Barat, atau sebagian kecil Jawa Tengah bagian barat, menggunakan bahasa ibu Bahasa Sunda. Teman di tempat lain ada yang berbahasa Madura, Bali, Batak, Melayu, dan sebagainya. Yang berbahasa Jawa pun bermacam-macam logat. Ada logat Solo, Banyumas, Banyuwangi, dan lain-lain.

            Tentang bahasa daerah, di Indonesia terdapat sekitar 718 bahasa daerah. Banyak sekali, bukan? Itulah kekayaan bangsa kita. Bangsa yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika.

            Nah, setiap 21 Februari diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Mengapa? Peringatan ini sebagai penghormatan terjadinya pembunuhan terhadap masyarakat yang berjuang mempertahankan bahasa daerah Bangli, di negara Bangladesh. Atas peristiwa tragis itu, maka ada orang yang mengusulkan kepada PBB, agar bahasa daerah dilindungi diselamatkan dari kepunahan.

            Karena usulan itu, maka badan di bawah PBB yang bernama UNESCO, menetapkan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day).

            Peristiwa di Bangladesh tidak boleh terulang. Sebab bahasa daerah adalah warisan budaya yang sangat tinggi. tak ternilai harganya. Tiap tahun banyak bahasa daerah yang musnah. Di Indonesia pun sudah terjadi di beberapa wilayah yang warga sukunya sedikit. Penduduknya cenderung berganti menggunakan bahasa nasional, Bahasa Indonesia yang lebih mudah.

            UNESCO kemudian meminta, agar seluruh dunia merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional itu. Tujuannya untuk mengingatkan betapa pentingnya peran bahasa ibu. Jadi, kita supaya tidak lupa kacang pada kulitnya. Supaya tidak kehilangan jati diri, tetap mempertahankan budaya adiluhung. yaitu bahasa ibu atau bahasa daerah.

            Tugas kalian sebagai generasi penerus adalah mempelajari, menggunakan, dan menyebarluaskan Itu, agar tidak (Jon) bahasa Ibu punah.

sumber:putracendikia

About admin

Check Also

Ketika Air Susu Dianggap Air Tuba

Ketika Air Susu Dianggap Air Tuba Oleh : Muhamad Adib             Kok dianggap? …