Kisah Nabi Muhammad SAW dengan Anak Yatim di Idul Fitri

             Seperti yang telah kita ketahui Nabi Muhammad menaruh perhatian yang sangat besar terhadap anak-anak yatim Pada suatu hari raya Nabi Muhammad pergi keluar rumah untuk melaksanakan salat Idul Fitri sementara anak-anak sedang bermain dengan gembira di jalanan namun di kejauhan tampak seorang anak kecil duduk berseberangan dengan mereka yang sedang bermain dengan pakaian sederhana dan tampak Murung ia menangis tersebut melihat hal itu Nabi Muhammad segera menghampiri anak tersebut 

ilustrasi

            Lalu Beliau berkata Mengapa kau menangis dan tidak bermain bersama mereka anak kecil itu tidak mengenali bahwa orang dewasa yang sedang berada di hadapannya adalah Nabi Muhammad yang merupakan utusan Allah Ia pun menjawab Paman Ayahku telah meninggal ia mengikuti Nabi Muhammad dalam menghadapi musuh di sebuah pertempuran tetapi ia gugur dalam medan perang tersebut Nabi Muhammad mendengarkan dengan seksama Rangkaian peristiwa dan nasib malang yang menimpa anak tersebut 

            Anak itu pun melanjutkan ceritanya Ibuku menikah lagi ia mengambil warisanku yang merupakan peninggalan Ayah sedangkan suaminya mengusirku kini aku tak memiliki apapun dan hari ini aku melihat teman sebaya aku merayakan hari raya bersama ayah mereka perasaanku dikuasai oleh kehampaan Tanpa Ayah 

            Karena itulah aku menangis mendengar penjelasan dari anak malam itu hati Nabi Muhammad runtuh ternyata masih ada anak-anak yatim dari sahabat yang gugur membela agama dan rasulnya di medan perang ia mengalami nasib malang seperti anak itu namun Nabi Muhammad segera menguasai diri nabi yang duduk berhadapan dengan anak ini segera menggenggam tangannya Apakah kau sedih bila aku menjadi ayahmu Aisyah menjadi ibumu Ali menjadi pamanmu Hasan dan Husein sebagai saudaramu dan Fatimah 

            Sebagai saudarimu katanya Nabi Muhammad mendengar tawaran itu anak itu seketika mengerti bahwa yang di hadapannya adalah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Kenapa tak sudi wahai utusan Allah jawab anak ini dengan senyum terbuka Nabi Muhammad kemudian membawa anak angkatnya pulang kerumah disana anak ini diberikan pakaian terbaik iya dipersilahkan makan hingga kenyang 

            Penampilannya diperhatikan lalu diberikan wangi-wangian setelah selesai Ia pun keluar dari rumah Nabi Muhammad dengan senyum dan wajah bahagia melihat penampilannya yang sudah berbeda para sahabatnya yang semula sedang bermain bersama mulai bertanya sebelum ini kau menangis tapi kini kau tampak sangat gembira benar sahabatku Tadinya aku lapar tetapi lihatlah sekarang tidak lagi aku sudah kenyang dulunya 

            Aku memang tidak berpakaian bagus tetapi kini Lihatlah sekarang aku mengenakan pakaian bagus memang aku ini yatim tetapi sekarang aku mau miliki keluarga yang sangat perhatian Nabi Muhammad Ayahku Aisyah Ibuku Ali Pamanku Hasan dan Husein saudaraku dan Fatimah saudariku Bagaimana aku tidak bahagia mendengar cerita sahabatnya Mereka 

            Tampak menginginkan nasib serupa sampai salah satu dari mereka berkata Coba saja Ayah kita juga gugur pada peperangan itu sehingga kita juga diangkat sebagai anak oleh Nabi Muhammad selalu waktu terus berjalan usia semakin bertambah kebahagiaan anak ini pun lenyap ketika selang beberapa tahun setelah itu Nabi Muhammad meninggal dunia 

            Meratapi kepergian Ayah angkatnya yang paling mulia ia keluar rumah dan bersedih sungguh menyedihkan kini aku kembali terasing Aku bukan siapa-siapa lagi aku kini menjadi yatim yang kesepian katanya sambil menangis sedih Sayyidina Abu Bakar As Siddiq yang menyaksikan anak ini segera memeluknya Saidina Abu Bakar 

semoga kisah ini dapat mempertebal iman kita dan semakin percaya terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Amin ya robbal alamin

About admin

Check Also

Kisah Nabi Isa AS yang Sudah Pandai Bicara Sewaktu Bayi

            Bunda nabi Isa alaihissalam yang bernama Maryam terkenal dengan ketaatan dan kemuliaan-nya …