Pengertian, Keutamaan, Dan Hadits Tentang Sholat Berjamaah diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari

Shalat merupakan rukun Islam kedua yang wajib dilaksanakan tiap Muslim yang sudah akil balig. Mendirikan shalat juga berarti menegakan agama Allah SWT.

Shalat berjamah adalah salah satu jenis tata cara pelaksanaan ibadah shalat. Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan dengan shalat mumfarid. Berdasarkan hadist nabi shalat berjamaah lebih baik 27  derajat jika dibandingkan dengan shalat secara mumfarid.

Para ulama sangat menganjurkan umat islam untuk shalat berjamaah, khususnya shalat wajib 5 waktu secara berjamaah. Para ulama ada yang berpendapat shalat wajib secara berjamaah hukumnya adalah wajib. Adapula ulama yang berpendapat shalat wajib secara berjamaah hukumnya sunnah muakkad.

Pengertian Sholat Berjamaah

Pengertian shalat berjamaah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama yang diimami oleh seorang imam dan diikuti oleh makmum. Imam adalah pemimpin sholat berjamaah. Jumlah imam dalam shalat berjamaah adalah seorang.

Keutamaan Shalat Berjamaah

Shalat berjemaah selain sebagai simbol keutuhan umat Islam, juga menghilangkan sekat perbedaan dan menjadi pemersatu serta memperkuat ikatan persaudaraan sesama Muslim. Berikut keutamaan shalat berjamaah :

1. Berpahala 27 Derajat

Karena itu, Tidak heran jika shalat yang dikerjakan dengan berjamaah mempunyai pahala yang jauh lebih besar dibanding shalat sendirian. Rasulullah saw bersabda:

وقال صلى الله عليه وسلم: {صَلاَةُ الجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَة الفَذِّ بِسَبْعٍ وعِشْرِينَ دَرَجَةً}.

Artinya: Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian dengan selisih 27 derajat. (HR. al-Bukhari)

 

2. Masuk Surga Tanpa Hisab

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى البرْدَيْنِ في الجَمَاعَةِ دَخَلَ الجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ}.

Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : “Barang siapa berjamaah sholat subuh dan ‘asar maka dia akan masuk surga tanpa hisab”.

 

3. Lebih Baik dari Seisi Dunia

وقال صلى الله عليه وسلم: {صَلاَةُ الجَمَاعَةِ رَحْمَةٌ وَهِيَ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيها وَالجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ والفرْقَةُ عَذَابٌ}.

Nabi SAW bersabda : “Shalat jama`ah itu rahmat dan lebih baik daripada dunia seisinya. Berjama`ah itu rahmat dan perpecahan itu siksa”.

 

4. Dapat Perlindungan dari Api Neraka

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى صَلاَةَ الصُّبْحِ في الجَمَاعَةِ ثُمَّ جَلَسَ يَذْكُرُ الله تَعَالَى حَتَّى تَطْلعَ الشَّمْسُ كَانَ لَهُ سِتْرٌ مِنَ النَّارِ وَبَرِىءَ مِنَ النَّارِ}.

Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barang siapa berjamaah sholat shubuh kemudian duduk seranya mengingat Allah ta’ala hingga matahari terbit maka hal tersebut merupakan perlindungan dan pembebasan dari api neraka”.

 

Hadits Sholat Berjamaah

Salah satu anjuran di dalam Islam adalah melaksanakan shalat berjamaah. Di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke sembilan imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan hadis-hadis keutamaan shalat berjamaah yang perlu kita perhatikan sebagaimana berikut:

 

Hadits Pertama :

 

وقال صلى الله عليه وسلم: {صَلاَةُ الجَمَاعَةِ رَحْمَةٌ وَهِيَ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا وَالْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَالْفِرْقَةُ عَذَابٌ}.

 

Nabi saw. bersabda, “Shalat berjamaah itu suatu rahmat, dan ia lebih baik dari pada dunia dan seisinya, dan shalat berjamaah itu (penyebab adanya) rahmat, sedangkan pisah dari jamaah itu adzab.”

 

Hadits Kedua:

 

وقال صلى الله عليه وسلم: صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً

 

Nabi saw. bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dari pada shalat sendirian dua puluh tujuh derajat.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Malik, imam Ahmad, imam Al-Bukhari, imam Muslim, imam At-Tirmidzi, imam Ibnu Majah, dan imam An-Nasai dati sahabat Ibnu Umar r.a.

 

Hadits Ketiga:

 

وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: أوْصَانِيْ حَبِيْبِيْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِيْ: “يَا أبَا هُرَيْرَةَ صَلِّ الصَّلاَةَ مَعَ الْجَمَاعَةِ وَلَوْ كُنْتَ جَالِسًا، فَإنَّ اللهَ تَعَالَى يُعْطِيْكَ بِكُلِّ صَلَاةٍ مَعَ الْجَمَاعَةِ ثَوَابَ خَمْسٍ وَعِشْرِيْنَ صَلَاةً فِيْ غَيْرِ الْجَمَاعَةِ

 

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Kekasihku Rasulullah saw. telah memberikan pesan kepadaku, lalu beliau bersabda kepadaku, “Wahai Abu Hurairah, shalatlah bersama jamaah meskipun dengan duduk, karena sungguh Allah ta’’la akan memberikanmu di setiap shalat jamaah dua puluh lima pahala shalat dengan tanpa berjamaah.”

Hadits Keempat:

 

وقال صلى الله عليه وسلم صَلاَةُ الرَّجُلِ فِيْ جَمَاعَةٍ تَزِيْدُ عَلَى صَلاَتِهِ وَحْدَهُ خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً، فَإذَا صَلاَّهَا بِأَرْضٍ فُلَاةٍ فَأَتَمَّ وُضُوْءَهَا وَرُكُوْعَهَا وَسُجُوْدَهَا بَلَغَتْ صَلَاتُهُ خَمْسِيْنَ دَرَجَةً

Nabi saw. bersabda, “Shalatnya seseorang dengan berjamaah bertambah atas shalatnya dua puluh lima derajat, maka jika ia shalat berjamaah di bumi yang tandus lalu ia menyempurnakan wudhunya, ruku’nya, dan sujudnya, maka shalatnya telah sampai lima puluh derajat.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Ya’la, imam Al-Hakim, dan imam Ibnu Hibban dari Abu Sa’id Al-Khudri dengan sanad yang shahih.

 

Hadits Kelima:

 

وقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ شَهِدَ صَلاَةَ الْجَمَاعَةِ كَتَبَ اللهُ تَعَالَى لَهُ ذَاهِبًا وَرَاجِعًا عَشْرَ حَسَنَاتٍ وَمَحَا عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ وَرَفَعَ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ

 

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang menyaksikan shalat jamaah, maka Allah akan menuliskan baginya perginya dan pulangnya sepuluh kebaikan dan Allah akan menghapus darinya sepuluh kejelekan-kejelekan, serta Allah akan mengangkat untuknya sepuluh derajat.” Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya. Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menyebutkan riwayat dan perawinya sebagaimana hadis-hadis lainnya.

Hadits Keenam:

 

وقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ أدْرَكَ الْجَماعَةَ أرْبَعِيْنَ يَوْمًا كَتَبَ اللهُ لَهُ بَرَاءَةً مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةً مِنَ النِّفَاقِ

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang melakukan shalat jamaah empat puluh hari, maka Allah telah menuliskan untuknya terbebas dari api neraka dan kemunafikan.” Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya. Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menyebutkan riwayat dan perawinya sebagaimana hadis-hadis lainnya.

Hadits Ketujuh:

 

وقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ فِى الْجَمَاعَةِ دَخَلَ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang shalat Shubuh dan Asar dengan berjamaah maka ia masuk surga dengan tanpa hisab.” Berdasarkan penelusuran kami, hadis ini belum kami temukan sanad dan perawinya. Begitupun dalam penjelasan imam An-Nawawi Al-Bantani ketika mensyarah hadis ini tidak menyebutkan riwayat dan perawinya sebagaimana hadis-hadis lainnya.

About admin