Proses Pembentukan Urine dan Faktor yangg Mempengaruhinya, Lengkap!

Proses pembentukan urine meliputi 3 komponen, antara lain : filtrasi, reabsorpsi, serta augmentasi. Urine merupakan suatu cairan sisa metabolisme yangg dihasilkan oleh ginjal yangg kemudian dikeluarkan melalui kencing. Urine terdiri dari air dan berbagai macam bahan yangg terlarut di dalamnya. Bahan-bahan terlarut tersebut yaitu berupa sisa-sisa metabolisme tubuh seperti garam terlarut, urea, dan materi organik lainnya.

Organ utama sistem urine yaitu sepasang ginjal. Organ tersebut berwarna merah coklat serta berbentuk seperti biji kacang merah. Letak organ ginjal terdapat di daerah pinggang, yangg tepatnya di perut bagian belakang serta dilindungi tulang-tulang rusuk. Ginjal menyaring darah yangg sudah mengandung zat-zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh.

Terbentuknya urine melalui suatu rangkaian proses panjang yangg terus terjadii setiap harinya dan secara berulang-ulang. Seluruh darah yangg ada dalam tubuh melewati ginjal berkali-kali dalam sehari. Darah memasuki ginjal dengan melalui arteri ginjal. Kemudian darah meninggalkan ginjal melalui vena ginjal serta darah tersebut nantinya mengalami proses pembentukan urine. Ginjal terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar disebut korteks dan lapisan dalam disebut medula.

Proses Pembentukan Urine

Sebuah ginjal tersusun sekitar 1 juta nefron. Nefron merupakan unit penyaring terkecil yangg terdapat di ginjal. 1 nefron tersusun dari glomerulus, saluran berkelok-kelok, Simpai Bowman, saluran pengumpul ginjal, dan Ansa Henle. Gula, air, garam, serta zat sampah yangg berasal dari darah akan masuk ke nefron. Pada saat masuk ke nefron, darah bertekanan tinggi. Darah dapat dengan cepat mengalir ke kapiler pada nefron. Kumpulan kapiler tersebut disebut dengan glomerulus. Untuk lebih lengkapnya, berikut proses pembentukan urine :

Proses Pembentukan Urine

  1. Penyaringan (filtrasi)
    Proses penyaringan darah atau filtrasi terjadii di kapiler glomerulus, yaitu kapiler darah yangg bergulung yangg terdapat dalam kapsula Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium yangg dapat mempermudah penyaringan darah. Darah yangg berasal dari glomerulus kemudian melewati sel-sel epitelium dari kapsul Bowman yangg berguna sebagai penyaring yangg dapat disebut dengan sel podosit. Sel podosit dapat ditembus oleh air serta berbagai macma molekul yangg berukuran kecil, namun tidak dapat ditembus oleh molekul yangg berukuran besar seperti sel darah dan protein plasma darah.

    Selain proses penyaringan, pada glomerulus terjadii proses pengikatan sel-sel darah, keping darah, serta sebagian protein plasma supaya tidak ikut dikeluarkan. Hasil penyaringan tersebut berupa filtrat glomerulus atau urine primer yangg kandungannya masih mirip dengan darah namun tidak mengandung protein.

    Dalam filtrasi tidak terjadii pemilihan molekul yangg berukuran kecil, sehingga terdapat beberapa molekul yangg masuk ke saluran nefron. Oleh sebab itu di dalam filtrat dapat ditemukan adanya glukosa, vitamin, garam, hasil metabolisme nitrogen dalam bentuk urea, serta berbagai molekul kecil lainnya yangg mencerminkan adanya konsentrasi substansi tersebut di dalam darah.

  2. Penyerapan kembalii (reabsorpsi)
    Urine primer merupakan hasil dari proses penyaringan selanjutnya yangg kemudian mengalir ke pembuluh proksimal. Dalam pembuluh proksimal terjadii proses penyerapan kembalii berbagai macam bahan yangg masih berguna, antara lain : asam amino, glukosa, serta sebagain besar ion-ion anorganik. Air yangg terdapat pada filtrat glomerulus mengalami penyerapan dengan melalui proses osmosis.

    Proses penyerapan air juga terjadii dalam pembuluh distal, lengkung Henle, serta pembuluh pengumpul (pembuluh yangg turun). Kemudian, bahan-bahan yangg telah diserap kembalii akan dikembaliikan ke darah melalui pembuluh kapiler yangg ada di sekeliling pembuluh. Proses penyerapan berbagai macam bahan yangg masih dibutuhkan juga terjadii di lengkung Henle khususnya penyerapan ion natrium klorida.

    Pada proses reabsorpsi, akan dihasilkan urine sekunder yangg kandungan zat-zat penyusunnya sangatlah berbeda dengan urine primer. Pada urine sekunder, sudah tidak terdapat zat-zat yangg masih dibutuhkan, dan kandungan urea kadarnya menjadi meningkat dibandingkan dengan kandungan urea pada urine primer.

  3. Pengumpulan (Augmentasi)
    Pada proses augmentasi, urine primer atau filtrat tubulus dari tubulus kontortus proksimal kemudian menuju ke tubulus kontortus distal. Urine kemudian ditambah dengan berbagai zat-zat yangg sudah tidak dibutuhkan lagi oleh pembuluh kapiler darah. Pada proses augmentasi, urine sesungguhnya sudah terbentuk, urine ini akan menuju ke tubulus kolektivus yangg akhirnya menuju ke rongga ginjal.

    Rongga ginjal merupakan suatu tempat penampungan urine yangg kemudian mengalir ke ureter. Sedangkan ureter berguna untuk mengeluarkan urine yangg berasal dari ginjal menuju kandung kemih.

    Dari rongga ginjal, kemudian urine mengalir ke ureter menuju ke kandung kemih. Pada saat kandung kemih sudah penuh, dinding pada kandung kemih akan tertekan. Tekanan tersebut yangg membuat kita merasa ingin kencing atau buang air kecil. Urine akan keluar dengan melalui saluran pembuangan yangg disebut uretra.

Skema Proses Pembentukan Urine pada Manusia
Dari proses pembentukan urine yangg telah dijabarkan diatas, dapat kita buat skemanya seperti berikut :

Skema Proses Pembentukan Urine pada Manusia

Glomerulus, terjadii penyaringan (filtrasi) menghasilkan urine primer -> tubulus kontortus proksimal, terjadii proses penyerapan (reabsorsi) menghasilkan urine skunder -> tubulus kontortus distal, terjadii proses pengumpulan (augmentasi) menghasilkan urine sebenarnya -> tubulus kolektivus -> rongga ginjal -> ureter -> kandung kemih -> uretra -> urine keluar dari tubuh.

Komposisi urine normal terdiri dari 96% air serta 4% benda padat yangg diantaranya adalah 2% urea dan 2% hasil metabolik yangg lainnya. Hasil metabolik lainnya antara lain zat warna empedu yangg berfungsi untuk memberi warna kuning pada urine, berbagai macam garam mineral seperti natrium dan kalium klorida, serta berbagai zat yangg jumlahnya berlebihan dalam darah, seperti vitamin C dan vitamin B.

Volume urine pada manusia hanya sekitar 1% dari filtrat glomerulus, yangg artinya 99% filtrat glomerulus kemudian akan diserap kembalii. Setiap harinya, jumlah air yangg diserap kembalii sekitar 178 liter, glukosa 150 gram, serta garam 1.200 gram.

Zat-zat sisa :
1) Asam urine, urea, serta amonia yangg merupakan sisa-sisa dari pembongkaran protein.
2) Garam-garam mineral, khususnya garam dapur.
3) Zat warna empedu, yangg dapat menyebabkan urine menjadi berwarna kekuning-kuningan.
4) Zat-zat yangg jumlahnya berlebihan dalam darah, seperti obat-obatan, hormon, dan vitamin.

Dokter pada saat mendiagnosis penyakit dapat dengan cara mengetahui kandungan zat yangg ada di dalam air kencing pasien dengan melalui tes urine. Seseorang yangg urinenya masih terdapat kandungan zat gula menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki penyakit kencing manis, sedangkan untuk urine yangg masih terdapat kandungan protein menunjukkan adanya kerusakan yangg terdapat pada ginjal.

Faktor yangg Mempengaruhi Produksi Urine

Urine yangg dikeluarkan tiap harinya jumlahnya selalu berbeda-beda, hal ini karena pengaruh faktor-faktor berikut :

  1. Hormon antidiuretik (ADH)
    Hormon antidiuretik (ADH) berguna agar dapat mempermudah penyerapan air pada bagian tubulus distal dan pembuluh pengumpul. Apabila konsentrasi air menurun dalam darah (cairan darah menjadi lebih pekat), maka hormon ADH akan disekresikan serta dialirkan ke ginjal bersama darah. Hal ini membuat permeabilitas dinding pembuluh pengumpul dan pembuluh distal terhadap air menjadi meningkat sehingga air yangg masuk dapat diserap kembalii.

    Akibatnya, urine yangg terbentuk menjadi sedikit. Namun sebaliknya, apabila konsentrasi air dalam darah tinggi (cairan darah menjadi lebih encer), maka sekresi hormon ADH akan menurun, yangg membuat penyerapan air di pembuluh pengumpul dan pembuluh distal menjadi berkurang serta urine yangg terbentuk akan encer dan banyak.

  2. Jumlah air yangg diminum
    Apabila jumlah air yangg diminum oleh seseorang banyak, maka konsentrasi air meningkat dan konsentrasi protein darah menurun. Oleh karena itu tekanan koloid menjadi turun, sehingga tekanan filtrasi akan kurang efektif. Akibatnya, air yangg diserap menjadi berkurang. Produksi urine yangg dihasilkan akan meningkat.
  3. Konsentrasi hormon insulin
    Jika konsentrasi hormon insulin rendah (seperti pada penderita kencing manis), sehingga kadar gula dalam darah tinggi dan dikeluarkan dengan melalui pembuluh distal. Adanya zat gula tersebut dapat mengganggu proses penyerapan kembalii air dalam pembuluh distal. Akibatnya, penderita diabetes melitus akan sering berkemih.

Manfaat Pembuangan Urine
Makanan dan minuman yangg dikonsumsi kemudian dipakai tubuh sebagai energi serta untuk memperbaiki sel-sel yangg rusak. Zat yangg bermanfaat bagi tubuh akan diserap, sedangkan zat yangg tidak diperlukan kemudian akan dibawa oleh darah ke ginjal untuk disaring. Jadi, urine dikeluarkan guna membuang sisa-sisa pembuangan tubuh (seperti urea) dan juga racun yangg ada dalam tubuh. Urinasi merupakan suatu metode pengeluaran berbagai macam zat kimia yangg larut air dari dalam tubuh.

Ginjal yangg sehat (normal) adalah ginjal yangg mendapatkan cukup air minum serta dapat mengeluarkan hampir semua zat-zat yangg tidak dibutuhkan tubuh. Apabila terlalu sedikit mengkonsumsi air, maka urine akan menjadi pekat. Hal tersebut dapat mengakibatkan peradangan pada kantong kemih dan ginjal.

Itulah proses pembentukan urine. Pada saat tubuh berkeringat banyak dan biasanya karena sakit, ginjal kita akan kekurangan air. Hal ini yangg membuat urine menjadi berwarna kuning tua. Apabila kita banyak minum air, darah akan banyak mengandung lebih air, sehingga ginjal akan menghasilkan lebih banyak urine yangg encer dan berwarna kuning muda.

About admin

Check Also

Pengertian Informasi, Contoh, Fungsi, dan Jenis-Jenis, Lengkap!

Pengertian Informasi Pengertian informasi adalah sekumpulan fakta atau data yangg telah diproses dan dikelola sedemikian …