Pengertian Interaksi Sosial, Ciri, Bentuk, Syarat, Lengkap!

Dalam menjalani kehidupan, pasti semua orang membutuhkan adanya bantuan dari orang lain, yangg pada akhirnya melibatkan kebutuhan dari orang-orang sehingga membuat banyak orang tersebut melakukan interaksi. Adanya interaksi tersebut tidak dapat untuk dihindari, hal ini karena pada dasarnya hampir semua orang setiap harinya melakukan interaksi dengan sesama manusia yangg lainnya. Berikut pengertian interaksi sosial.

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi merupakan suatu hubungan yangg terjadii serta saling mempengaruhi. Hubungan tersebut dapat terjadii untuk individu dan juga kelompok. Pada akhirnya dapat menimbulkan pengaruh antara satu dengan yangg lainnya. Kesimpulan dari pengertian interaksi sosial ialah melakukan suatu kegiatan yangg dilakukan oleh individu maupun kelompok yangg satu dengan yangg lainnya dan mempunyai hubungan timbal balik sehingga akan menimbulkan kegiatan baru baik itu kerjasama positif atau bahkan dapat membuat pertikaian. Untuk lebih lengkapnya, berikut pengertian interaksi sosial menurut para ahli.

Pengertian Interaksi Sosial

Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli

  1. Gilin
    Gilin berpendapat bahwa pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan sosial yangg dinamis serta menyanggkut hubungan antar individu dan juga kelompok atau dapat menyanggkut hubungan antarkelompok.
  2. Macionis
    Pengertian interaksi sosial merupakan suatu proses bertindak serta membalas tindakan yangg dilakukan oleh seseorang dalam sebuah hubungan dengan orang lain.
  3. Soerjono Soekanto
    Interaksi sosial merupakan sebuah proses sosial tentang berbagai cara berhubungan yangg dapat untuk dilihat apabila individu dan kelompok sosial untuk saling bertemu dan menentukan sistem serta hubungan sosial.
  4. Broom dan Selznic
    Interaksi sosial ialah sebuah proses dalam bertindak yangg dilandasi dengan adanya kesadaran orang lain serta proses dalam menyesuaikan respon (tindak balasan) yangg sesuai dengan tindakan orang lain tersebut.
  5. Kimball Young dan Raymond W. Mack
    Berpendapat bahwa pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan sosial yangg sifatnya dinamis serta menyanggkut hubungan antarindividu, atau individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok yangg lainnya.
  6. Homans
    Pengertian interaksi sosial merupakan kejadian ketika suatu aktivitas yangg sebelumnya dilakukan seseorang terhadap individu yangg lainnya diberi ganjaran ataupun sebuah hukuman dengan memakai tindakan oleh yangg menjadi pasangannya tersebut.
  7. Walgito
    Interaksi sosial merupakan sebuah hubungan timbal balik antar individu. Individu yangg satu dapat untuk mempengaruhi individu yangg lainnya ataupun sebaliknya antara kelompok dengan kelompok atau individu dengan kelompok.
  8. Murdiyatmo dan Handayani
    Pengertian interaksi sosial adalah suatu hubungan yangg terjadii antar manusia satu sama lain yangg dapat menghasilkan proses untuk saling pengaruh mempengaruhi, sehingga dapat menghasilkan hubungan yangg tetap serta memungkinkan untuk pembentukan struktur sosial.
  9. Bonner
    Interaksi sosial merupakan hubungan antara 2 orang atau lebih, yangg mana tindakan dari seorang individu dapat mempengaruhi atau mengubah individu lain ataupun sebaliknya.

Dalam sebuah interaksi sosial tidak semua dapat berjalan lancar dan bernilai positif, terdapat banyak hal yangg dapat mempengaruhi terjadiinya interaksi sosial tersebut dan dapat menimbulkan interaksi sosial yangg negatif. Interaksi sosial yangg menjadi suatu syarat utama terjadiinya berbagai aktivitas sosial ini adalah sebuah hubungan sosial yangg dinamis. Interaksi sosial terkait hubungannya dengan antarperorangan, antarkelompok, maupun antara individu dengan kelompok.

Tindakan Sosial

Tindakan Sosial

Tindakan sosial merupakan perilaku seseorang untuk dapat mendapatkan tujuan subjektif dirinya. Contoh : sejak kecil manusia sudah dapat melakukan tindakan sosial yaitu seperti membagikan makanan dengan teman ataupun memberikan sesuatu kepada seorang pengemis. Tindakan sosial manusia dapat diperoleh dengan cara proses belajar serta proses pengalaman yangg berasal dari orang lain. Hal ini, pada dasarnya suatu tindakan sosial dapat untuk dibedakan menjadi 4, antara lain :

  1. Bersifat rasional (instrumental)
    Bersifat rasional artinya suatu tindakan sosial yangg dilakukan dengan pilihan serta pertimbangan secara sadar guna meraih hasil yangg efisien.
  2. Berorientasi nilai
    Yaitu dengan memperhitungkan manfaat yangg didapat, namun tujuan yangg hendak dicapai tidak dipertimbangkan.
  3. Tradisional
    Tindakan sosial yangg memakai pertimbangan kondisi kebiasaan yangg baku serta ada di masyarakat, contohnya upacara adat.
  4. Afektif
    Tindakan sosial yangg sebagian besar tindakannya tersebut dikuasai oleh emosi atau perasaan, dengan tidak memikirkan pertimbangan yangg matang.

Faktor terjadiinya Interaksi Sosial

Faktor terjadiinya Interaksi Sosial

Syarat agar dapat terjadii interaksi sosial adalah individu, minimal terdapat 2 orang serta ada pesan yangg disampaikan. Satu orang tersebut sebagai pengantar pesan serta yangg satunya sebagai penerima pesan. Dengan begitu akan terjadii hubungan timbal balik. Contohnya antara kelompok atau individu yangg tidak dapat melakukan kontak secara langsung, maka interaksi sosial dapat terjadii dengan perantara media. Seperti telepon atau alat komunikasi yangg lainnya. Berikut beberapa faktor terjadiinya interaksi.

  1. Faktor sugesti
    Faktor sugesti dimana seseorang bertindak untuk menerima pendapat atau saran dari seseorang sehingga orang tersebut akan mengikuti apa yangg disarankan.
  2. Faktor imitasi
    Imitasi ialah melakukan tindakan yangg negatif serta kegiatan tersebut dilakukan sebab ingin meniru sikap yangg dimiliki orang lain hanya saja cenderung ke hal yangg tidak baik.
  3. Faktor simpati
    Simpati ialah interaksi antarseseorang dimana ia merasa tertarik dengan orang lain serta berusaha untuk dapat melakukan interaksi sehingga terjadii interaksi timbal balik.
  4. Faktor empati
    Empati merupakan sebuah perasaan dimana ia seolah-olah ikut merasakan apa penderitaan orang lain, pikiran, jiwa dan ikut merasakan adanya kesedihan yangg orang tersebut rasakan. Contohnya, ketika merasa sedih hingga meneteskan air mata pada saat menyaksikan peristiwa bencana alam yangg merenggut nyawa.
  5. Faktor identifikasi
    Identifikasi adalah seseorang mencoba untuk dapat meniru sikap orang lain, entah itu disengaja atau tidak dan perbuatan tersebut lebih ke sikap yangg lebih baik.

Tidak selamanya interaksi yangg terjadii dapat berjalan sesuai dengan rencana yangg diharapkan. Kontak sosial yangg sedang berlangsung terkadang akan tercapai yangg diinginkan dan juga sebaliknya ataupun berhenti jika terjadii beberapa hal sebagai berikut :

    1) Subjek-subjek yangg terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan lagi untuk mencapai tujuan.
    2) Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yangg saling berinteraksi satu sama lain.
    3) Interaksi yangg terjadii tidak lagi bermanfaat atau tidak dapat untuk mendatangkan keuntungan.
    4) Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi.

Syarat terjadiinya Interaksi Sosial

Syarat terjadiinya Interaksi Sosial

Terdapat beberapa syarat yangg diperlukan agar dapat terjadii interaksi sosial. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang syarat terjadiinya interaksi sosial, berikut diantaranya :

  1. Kontak Sosial
    Kontak memiliki arti yaitu ‘sama-sama menyentuh’. Syarat terjadiinya interaksi sosial yangg satu ini yaitu kontak sosial yangg akan terjadii jika terdapat terjadii hubungan badaniah. Namun, sebagai gejala sosial tidak perlu berarti adanya hubungan badaniah. Hal ini karena seseorang dapat untuk mengadakan hubungan dengan orang lain tanpa saling menyentuh contohnya pada saat saling menyapa dan juga berbicara dengan memakai bahasa isyarat.

    Dalam kehidupan, manusia sering melakukan kontak dengan orang lainnya. Hal ini tidak dapat untuk dihindari oleh manusia, sebab manusia merupakan makhluk sosial. Wujud kontak tidak mesti harus terjadii persentuhan baik itu secara fisik, namun juga dapat secara verbal atau berupa reaksi pasif seperti simbol. Penyampaian pesan adalah tujuan dari kontak sosial yangg dapat dilakukan dengan memakai media lainnya seperti telepon dan lain sebagainya. Komunikator merupakan orang yangg bertindak untuk menyampaikan pesan, sedangkan komunikan ialah orang yangg bertindak sebagai penerima pesan.

    Kontak dapat bersifat primer atau sekunder. Adapun kontak primer yaitu suatu kontak yangg terjadii jika yangg mengadakan hubungan secara langsung bertemu serta berhadapan muka. Sedangkan kontak sekunder yaitu kontak yangg membutuhkan perantara dapat melalui alat komunikasi. Kontak sosial dapat berlangsung dalam 3 bentuk, antara lain :

    1. Kontak antar individu
      Kontak antar individu merupakan kontak yangg terjadii antara individu dengan individu. Misalnya : kontak dengan teman, kontak guru dengan salah satu muridnya, dan lain sebagainya.
    2. Kontak antar individu dengan kelompok, ataupun sebaliknya
      Kontak ini merupakan kontak yangg terjadii antara individu dengan kelompok. Misalnya : kontak guru dengan murid di kelas dan lain sebagainya.
    3. Kontak antar kelompok
      Kontak jenis ini adalah kontak yangg dilangsungkan antar kelompok. Misalnya : kontak antar tim bola basket, kontak Contoh: kontak bisnis antar perusahaan dan kontak antar tim sepakbola saat bertanding.
  2. Komunikasi
    Kata Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu ‘communicare’ yangg berarti berhubungan. Komunikasi ialah berhubungan dengan orang laiin. Pada kontak sosial ini, pengertian komunikasi lebih ditekankan kepada kelompok atau orang yangg berinteraksi, sedangkan arti dari komunikasi tersebut lebih ditekankan kepada bagaimana pesan tersebut diproses.

    Komunikasi dapat muncul setelah kontak tersebut berlangsung. Ada kontak belum pasti termasuk komunikasi. Komunikasi mempunyai arti yangg luas jika dibandingkan dengan arti kontak, hal ini karena arti dari komunikasi tersebut mempunyai dan menimbulkan penafsiran-penafsiran yangg berbeda.

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Adapun ciri-ciri interaksi sosial, antara lain :

    1) Jumlah pelaku yangg terlibat lebih dari 1 orang.
    2) Terdapat komunikasi yangg terjadii di antara pelaku dengan melalui kontak sosial.
    3) Terdapat dimensi waktu yangg dapat menentukan sikap aksi yangg sedang berlangsung.
    4) Memiliki tujuan dan maksud yangg jelas, Baik itu sama atau tidaknya dengan tujuan tersebut yangg diperkirakan pelaku.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Hubungan yangg terjadii diantara warga masyarakat dapat berlangsung sepanjang waktu. Adanya jangka waktu yangg panjang dan banyaknya jumlah warga yangg terlibat dalam hubungan antar warga akan melahirkan bentuk-bentuk interaksi sosial.

Di kehidupan sosial selalu diwarnai oleh 2 kecenderungan yangg berbeda dan saling bertolak belakang. Manusia berinteraksi guna untuk menjalin kerja sama, hidup rukun, menghormati, dan lain sebagainya. Namun, disisi lain banyak juga manusia yangg berinteraksi dalam bentuk perselisihan, pertikaian, tidak adanya rasa untuk saling memiliki, dan bahkan peperangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial memiliki 2 bentuk, antara lain interaksi sosial yangg mengarah ke hal yangg positif atau bentuk penyatuan (proses asosiatif) serta yangg mengarah pada hal yangg memisahkan (proses disosiatif).

1. Proses Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif merupakan salah satu bentuk interaksi sosial dimana interaksi sosial asosiatif lebih mengarah ke hal yangg dapat menghasilkan kerja sama. Terdapat bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain :.

  1. Kerja Sama (Cooperation)
    Kerja sama merupakan usaha bersama antara orang kelompok atau perorangan guna meraih tujuan bersama.

    Kerja sama dapat timbul jika orang tersebut menyadari bahwa mereka sendiri memiliki beberapa kepentingan yangg sama serta pada saat yangg bersamaan memiliki pengendalian dan pengetahuan dari diri sendiri guna memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran akan adanya berbagai kepentingan yangg sama serta terdapat organisasi adalah hal-hal penting dalam kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial yangg berupa kerja sama, yaitu:

      1) Bargaining = suatu pelaksanaan perjanjian tentang pertukaran berbagai jenis barang atau jasa yangg terjadii antara 2 organisasi ataupun lebih.

      2) Cooptation (kooptasi) = proses penerimaan berbagai unsur baru dalam suatu kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam sebuah organisasi guna menghindari adanya kegoncangan dalam stabilitas organisasi tersebut.

      3) Coalition (koalisi) = kerja sama yangg dilakukan oleh 2 organisasi ataupun lebih yangg mana organisasi tersebut memiliki tujuan yangg sama. Koalisi dapat memberikan keadaan yangg tidak stabil dalam jangka waktu tertentu, hal ini karena organisasi tersebut mungkin memiliki struktur yangg berbeda dengan organisasi yangg lain.

      4) Join venture = kerja sama yangg terjadii pada pengusaha proyek tertentu guna mendapatkan keuntungan yangg kemudian akan dibagi dengan berdasarkan proporsi tertentu. Join venture dalam bahasa Indonesia dapat disebut usaha patungan.

  2. Akomodasi (Accomodation)
    Akomodasi merupakan sebuah proses yangg mana terdapat orang perorangan atau kelompok yangg pada awalnya saling bertentangan dan saling mengadakan penyesuaian diri untuk dapat mengatasi ketegangan tersebut. Berikut bentuk-bentuk akomodasi :
      1) Toleransi = watak seseorang atau kelompok guna menghindari adanya perselisihan. Individu yangg memiliki sifat seperti ini disebut tolerant.

      2) Kompromi = terdapat masing-masing pihak yangg saling mengerti pihak lain yangg pada akhirnya pihak tersebut mengurangi tuntutannya supaya mendapatkan jalan keluar dari perselisihan yangg terjadii. Kompromi dapat disebut dengan perundingan.

      3) Koersi = salah satu bentuk akomodasi yangg mana proses pelaksanaannya tersebut memakai cara paksaan. Pemaksaan dapat terjadii jika terdapat 1 pihak yangg menduduki posisi yangg kuat, sedangkan pihak lain tersebut ada dalam posisi lemah.

      4) Arbitration = proses akomodasi yangg mana proses pelaksanaannya memakai pihak ketiga yangg memiliki kedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yangg sedang bertentangan tersebut. Penentuan dari pihak ketiga harus disepakati terlebih dahulu oleh 2 pihak yangg berkonflik. Keputusan dari pihak ketiga bersifat mengikat.

      5) Mediasi = menggunakan pihak ketiga yangg bersifat netral guna menyelesaikan permasalahan dari kedua belah pihak. Berbeda dengan arbitration, keputusan dari pihak ketiga bersifat tidak mengikat.

      6) Concilation = usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yangg sedang berselisih supaya dapat tercapai persetujuan bersama. Pada umumnya concilation dilaksanakan dengan melalui perundingan.

      7) Ajudication = usaha penyelesaian masalah dengan melalui proses pengadilan. Biasanya ajudication dilaksanakan sebagai alternatif terakhir untuk menyelesaikan masalah dari pihak-pihak yangg sedang berkonflik.

      8) Stalemate = stalemate seperti balance of power (politik keseimbangan) yangg pada akhirnya pihak-pihak yangg sedang berselisih hingga pada titik kekuatan yangg seimbang. Posisi tersebut sama seperti zero option atau titik nol yangg sama-sama dapat mengurangi kekuatan serendah mungkin. 2 belah pihak yangg sedang berkonflik tidak dapat untuk maju atau mundur.

      9) Segregasi = upaya untuk saling memisahkan diri atau menghindar di antara berbagai pihak yangg sedang bertentangan untuk mengurangi ketegangan.

      10) Gencatan senjata = penangguhan permusuhan dalam kurun waktu tertentu. Masa penangguhan tersebut dipakai guna mencari upaya untuk menyelesaikan konflik yangg terjadii.

  3. Akulturasi
    Akulturasi merupakan proses yangg terjadii jika terdapat kelompok manusia serta kebudayaan tertentu yangg dihadapkan dengan berbagai unsur kebudayaan asing yangg sedemikian rupa sehingga akhirnya unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dengan tidak menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.

    Pada umumnya berbagai unsur kebudayaan asing yangg dapat dengan mudah untuk diterima ialah suatu unsur kebudayaan kebendaan serta peralatan yangg mudah untuk dirasakan dan dipakai. Sedangkan ada juga kebudayaan asing yangg sulit untuk diterima yaitu unsur kebudayaan yangg didalamnya menyanggkut keyakinan, ideologi, dan lain sebagainya.

  4. Asimilasi
    Asimilasi merupakan sebuah usaha dalam mengurangi perbedaan yangg ada di antara orang atau kelompok dan usaha untuk menyamakan mental, sikap, serta tindakan agar dapat terwujud tujuan bersama. Contohnya upaya guna membaurkan etnis Tionghoa dengan pribumi.

    Terdapat beberapa faktor yangg dapat untuk mempermudah terjadiinya asimilasi antara lain :

      1) Kesempatan yangg seimbang di bidang ekonomi.
      2) Menghargai orang asing dan kebudayaan yangg dimilikinya.
      3) Toleransi.
      4) Mempunyai sifat yangg terbuka dari golongan yangg lebih berkuasa dalam masyarakat.
      5) Adanya persamaan dalam berbagai unsur kebudayaan.
      6) Perkawinan campuran.
      7) Terdapat musuh bersama yangg berasal dari luar.

    Selain faktor-faktor yangg dapat mempermudah terjadiinya asimilasi, ada juga beberapa faktor-faktor yangg dapat menghambat asimilasi antara lain :

      1) Terdapat isolasi kebudayaan yangg terjadii dari salah satu kebudayaan kelompok.
      2) Kurangnya pengetahuan yangg dimiliki salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan yangg dimiliki oleh kelompok lain.
      3) Adanya rasa takut atas kekuatan kebudayaan yangg dimiliki oleh kelompok lain.
      4) Terdapat perasaan superioritas atas kebudayaan yangg dimiliki oleh kelompok tertentu.
      5) Adanya perbedaan berbagai ciri badaniah.
      6) Terdapat perasaan in-group yangg kuat.
      7) Diskriminasi.
      8) Perbedaan kepentingan antar kelompok.

2. Proses Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan salah satu bentuk interaksi sosial dimana interaksi sosial disosiatif lebih mengarah ke hal yangg dapat menghasilkan perpecahan. Terdapat bentuk-bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain :

  1. Persaingan (competition)
    Persaingan merupakan suatu proses sosial yangg ditandai dengan terdapat saling berlomba atau bersaing satu sama lain atau antar kelompok dengan tidak ada kekerasan atau ancaman guna mengejar nilai-nilai tertentu agar lebih baik, lebih kuat, dan lain sebagainya. Contohnnya adalah siswa yangg bersaing dalam meraih peringkat pertama.
  2. Kontravensi (contravention)
    Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yangg ada di antara konflik dan persaingan. Adapun bentuk kontravensi ada 5, antara lain :
      1) Kontravensi bersifat umum. Contoh : penolakan, gangguan terhadap pihak lain, perbuatan kekerasan, dan lain sebagainya.
      2) Kontravensi bersifat sederhana. Contoh : memaki-maki, mencerca, memfitnah, dan lain sebagainya.
      3) Kontravensi bersifat intensif. Contoh : penghasutan, mengecewakan pihak lain, dan lain sebagainya.
      4) Kontravensi bersifat rahasia. Contoh : mengumumkan rahasia yangg dimiliki pihak lain, berkhianat, dan lain sebagainya.
      5) Kontravensi bersifat taktis. Contoh : provokasi, mengganggu pihak lawan, intimidasi, dan lain sebagainya.
  3. Konflik
    Konflik merupakan proses sosial yangg mana terdapat orang perorangan atau kelompok yangg berusaha dalam meraih tujuan tertentu dengan cara melawan dengan pihak lawan yangg didalamnya disertai dengan adanya tindak kekerasan atau ancaman. Adapun beberapa faktor yangg menjadi penyebab konflik, antara lain :
      1) Terdapat perbedaan antar individu yangg didalamnya meliputi perbedaan perasaan dan pendirian.
      2) Adanya prasangka buruk kepada pihak lain.
      3) Individu yangg kurang bisa mengendalikan emosinya.
      4) Terdapat perbedaan kepentingan yangg ada di antara individu dan kelompok.
      5) Persaingan yangg tajam hingga kontrol sosial yangg kurang berfungsi.

Interaksi Sosial sebagai Wujud Status serta Peranan Sosial

  1. Kedudukan (Status)
    Kedudukan merupakan suatu posisi sosial yangg mana itu adalah tempat seseorang dalam menjalankan berbagai kewajiban dan aktivitas-aktivitas lain sekaligus sebagai tempat seseorang untuk menanamkan berabgai harapan.
  2. Peranan
    Peranan adalah aspek dinamis dari kedudukan. Peranan merupakan perilaku yangg diharapkan dari pihak lain dalam melakukan kewajiban dan hal yangg sesuai dengan status yangg dimiliki.

Itulah pengertian interaksi sosial, faktor terjadiinya interaksi sosial, ciri-ciri interaksi sosial, syarat terjadiinya interaksi sosial, tindakan sosial, dan bentuk-bentuk interaksi sosial.

About admin

Check Also

Pengertian Informasi, Contoh, Fungsi, dan Jenis-Jenis, Lengkap!

Pengertian Informasi Pengertian informasi adalah sekumpulan fakta atau data yangg telah diproses dan dikelola sedemikian …